Desa Bakung Penghasil Cabai Merah

Jumat 08-11-2019,03:25 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KRONJO -- Desa Bakung menjadi salah satu desa penghasil cabai merah di Kecamatan Kronjo. Sekitar 17 Hektar perkebunan cabai merah di desa ini. Pada masa panen, petani bisa menghasilkan cabai merah sebanyak 4 ton per hektarnya. Taopik, Sekretaris Desa (Sekdes) Bakung mengatakan, banyak warganya berprofesi sebagai petani cabai merah. Sebab menurutnya, sebagian luas lahan pertanian di desanya kategori persawahan tadah hujan. Itu salah satu alasan banyak petani cabai merah di wilayahnya. “Sawah tadah hujan bisa dikatakan sawah yang mengandalkan sumber air dari hujan. Bukan mengandalkan air dari irigasi. Minimnya sumber air inilah membuat sebagian petani memilih menanam cabai dibandingkan menanam padi,”kata Taopik. Taopik menyebutkan, dirata-rata dalam satu hektar, para petani dapat menghasilkan 4 ton cabai merah. “Hasil panen cabai merah dijual ke Pasar Induk di Tanah Tinggi, Kota Tangerang,” kata Taopik, saat mengunjungi perkebunan cabai merah bersama Tangerang Ekspres, di Kampung Kandang Gede RT 15/03. Lebih lanjut kata Topik, desanya dikenal sebagai salah satu desa penghasil cabai merah di Kecamatan Kronjo. Sekarang, pihaknya berecana membentuk koperasi simpan pinjam untuk membantu permodalan petani cabai merah. “Selain itu, pemberian permodalan berupa bibit cabai merah maupun alat perlengkapan perkebunan dapat membantu petani. Hal-hal ini adalah upaya untuk membantu petani cabai merah di desa kami,” menurutnya. Di tempat yang sama, Juwen, petani cabai merah mengatakan, keahliannya didapat secara turun menurun dari orang tua. Kemudian ia secara mandiri menjadi petani cabai merah sejak 2008. Sejak waktu itu, dia menanam cabai merah di lahan seluas 3.000 meter persegi. “Dari lahan ini kalau di total, saya dapat menghasilkan cabai merah sebanyak 1,2 ton hingga masa panen berakhir,” kata pria berusia 39 tahun ini. Juwen memaparkan, proses menanam cabai dimulai dari persemaian bibit cabai merah, selama 28 hari ataupun 30 hari. Setelah itu, bibit cabai merah dipindahkan ke media tanam. Jarak tanam antara bibit yang satu dengan yang lain berjarak 30 centimeter dan 60 centimeter. “Setelah cabai berusia lima sampai tujuh pekan. Cabai merah sudah dapat saya panen. Dipanen per tiga hari sekali. Masa panen cabai merah saya, bisa berakhir sampai delapan pekan. Kalau ditotal omzetnya bisa mencapai antara Rp15 juta sampai Rp20 juta,” ucapnya. (zky/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait