Festival PBL SMPN 20, Zona Kreativitas Siswa

Jumat 18-10-2019,06:45 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SETU-Sebagai salah satu sekolah model dalam program gerakan sekolah bersih menyenangkan (GSBM), SMPN 20 Kota Tangsel terus melakukan beragam kegiatan agar siswa-siswa agar berprestasi dan menyenangkan. Salah satunya dengan mengadakan Festival Pembelajaran Berbasis Problem atau produk project bases learning (PBL), Kamis (17/10). Festival tersebut diadakan dengan beragam kegiatan, seperti pemeran produk PBS, pentas seni, ajang kreativitas zona GSBM dan parade ekskul. Kepala SMPN 20 Kota Tangsel Ayi Ahmad Ramdan mengatakan, festival PBL dilakukan sebagai medan area pengembangan terus menerus tanpa batas waktu. "Dengan proses yang benar siswa belajar berkolaborsi dan inovatif, ini terlihat dari festival PBL ini," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (17/10). Ayi menambahkan, model PBL merupakan model pembelajaran yang lebih mengacu pada autentik atau hal-hal yang nyata dan lebih nyata. Sehingga anak-anak diberi bekal ilmu dan hasil pelajaran diwujudkan dalam keterampilan. Contohnya, daur ulang botol bekas dijadikan barang kerajinan tangan. "Hasil karya anak-anak cukup bagus dan menarik dan pihak sekolah dan orang tua hanya mendorong saja," tambahnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Taryono mengatakan, festival PBL merupakan program sekolah menyenangkan Adiwiyata. "Sesuai instruksi Walikota Tangsel sekolah agar menjadi rumah kedua bagi siswa dan menjadi tempat paling menyenangkan bagi siswa, sehingga bisa belajar maksimal dan jadii anak yang cerdas dan berkarakter," ujarnya. Taryono menambahkan, untuk menjadikan sekolah Adiwiyata Dindikbud berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, pihak swasta dan sebagainya. SMPN 20 telah mengembangkan lebih dahulu dan itu kreativitas siswa dan guru yang patus diapresiasi. "Dengan menerapkan GSBM, saat UNBK lalu SMPN 20 peringkatnya naik jadi posisi 6 se-Kota Tangsel," ujarnya. Masih menurutnya, festival tersebut dilakukan untuk meliat sebuah proyek berbasis masalah dan dilihat dari semua disiplin ilmu, yakni ada 10 disiplin. Festival PBL merupakan proyek pembelajaran di luar kelas yang menyenangkan bagi anak-anak. Mantan Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Tangsel tersebut menuturkan, semua sekolah harus melakukan adiwiyata. Festival PBL juga menjadi salah satu cara memanfaatkan sampah dan barang belas menjadi barang yang bermanfaat. "Kreatifitas siswa dan mungkin kita akan kolaborais dangan UKM. Yang pasti siswa senang, berkreasi, berinovasi dan belajar lebih semangat," tuturnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait