Kopiah Bambu Khas Kabupaten Tangerang, Memikat Wapres hingga Pejabat Malaysia

Rabu 25-09-2019,07:30 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KERAJINAN tangan bambu asli Kabupaten Tangerang memiliki daya pikat. Mulai rekor topi terpanjang di dunia versi Muri. Hingga, berhasil memikat hati para pejabat tinggi dalam negeri dan luar negeri. Khasnya, kopiah Tangerang ini memiliki lingkaran di tengah atau disebut awalan, yang menjadi pembeda dari topi anyaman bambu dari daerah lain. Aneka ragam anyaman bambu diperlihatkan Agus Hasanudin, pendiri komunitas pecinta bambu. Dari jenis topi fedora, sombrero (khas Meksiko), boater hingga path. Kreasi bambu bukan saja melulu topi. Ada sedotan, jam tangan, kopiah, hingga sepatu bambu. Ia mengatakan, sejumlah kerajinannya sudah merambah pasar luar negeri. Seperti Eropa, Asia, Australia dan Amerika Serikat yang dikirim melalui pihak ketiga atau para pembeli yang mendatangi Galeri Bambu yang berlokasi di dekat Pasar Desa Cikupa, Kabupaten Tangerang. “Untuk saat ini kopiah dari bambu yang sedang meningkat ordernya. Sejak dipakai Pak Kiyai Ma'ruf Amin (Wapres terpilih) ketika berkunjung ke Tangerang,” kata Agus sembari menunjukan barangnya kepada Tangerang Ekspres di Bambu Craft Tangerang, Selasa (24/9). Agus yang memulai merintis usaha sejak 2010 bercerita pengalamannya saat menerima order kopiah untuk Kiyai Maruf Amin. Awalnya, ia kaget dan tidak menyangka. Wakil presiden terpilih menanyai soal kopiah bambu asal Tangerang. Ia mengetahui hal ini saat diberitahu Ketua Majelis Ulama Indonesai (MUI) Kabupaten Tangerang, Uwes Nawawi. Sejak saat itu, pesanan kopiah bambu meningkat drastis hingga menembus order 500 kopiah dalam seminggu. Selain itu, para pejabat daerah pun mulai memesan kopiah bambu mulai dari Bupati Tangerang A.Zaki Iskandar, Ketua DPRD, hingga kepala dinas Pemkab Tangerang. “Pernah ada kepala dinas yang memesan hingga 80 kopiah yang akan dibagikan kepada keluarga dan bawannya,” sebutnya. Tidak hanya itu, saat mengikuti pamaran di Serawak, Malaysia, bertajuk Serawak Timber & SME Expo pada 28 Juni lalu kopiah buatannya pun menjadi pusat perhatian. Ia tergabung dalam Indonesia Bamboo Community dan Indonesia Bamboo Fashion. Ia tidak menduga, kopiah bambu miliknya ternyata dipilih dan digunakan Chief Minister Of Sarawak atau Ketua Menteri Serawak, Datuk Patinggi (Dr) Abang Haji Abdul Rahman Zohari bin Tun Datuk Abang Haji Openg. Atau kepala pemerintahan atau orang nomor dua di Serawak, setelah rajanya. “Saya tidak percaya bercampur bangga, ternyata para pejabat di luar negeri melirik kopiah bambu yang asli Kabupaten Tangerang,” kenangnya. Agus mengatakan, selama pameran banyak pejabat serta peserta memesan kopiah bambu miliknya. Untuk strategi pemasarannya, Agus hanya berbekal ilmu pemasaran dasar yang mengacu pada produk, harga, tempat dan promosi. Selain itu, dirinya membuka 10 akun di marketplace online serta melalui blog pribadinya dan akun media sosial. Hingga akhirnya, ia bisa memberdayakan perajin bambu warga di 10 kecamatan dan 30 desa. “Untuk omzet kalau dirata-ratakan per hari bisa mencapai Rp300 hingga Rp500 ribu. Sedangkan harga produk termurah Rp10 ribu dan paling mahal Rp300 ribu. Saat ini kita dari komunitas sedang fokus pada pembuatan buku sejarah topi bambu Tangerang,” tukasnya. (mg-10)

Tags :
Kategori :

Terkait