Arief : “Jangan Terulang Lagi!, SOP Ambulans Merugikan Masyarakat

Senin 26-08-2019,07:44 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KOTA TANGERANG-Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang viral. Video Supriyadi sedang menggotong jenazah keponakannya, Husein (8) tersebar di media sosial (medsos). Supriyadi terpaksa membawa jenazah itu berjalan kaki, karena mobil ambulans puskesmas tak boleh untuk mengangkut jenazah. Mujur, seorang pengendara mobil merasa iba. Ia lantas, memanggil Supriyadi dan mengantarkannya hingga ke rumah. Biang masalahnya adalah SOP (Standar Operasional Prosedur). Petugas Puskesmas Cikokol tidak memberikan izin mobil ambulans puskesmas untuk mengangkut jenazah. Karena SOP-nya, mobil itu hanya boleh untuk mengangkut pasien yang sakit. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah langsung merespons masalah ini. Minggu (25/8), Arief datang ke rumah duka, di RT 3/5 Kelurahan Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.Husein meninggal dunia akibat terseret sungai Cisadane pada Jumat (23/8). Kepada keluarga korban, secara langsung Arief meminta maaf atas kejadian itu. Ia berjanji akan memperbaiki sistem pelayanan. "Seharusnya dalam kondisi darurat, tak boleh terlalu kaku dalam penerapan SOP," katanya. Ia mengatakan, segera mengubah SOP penggunaan ambulans untuk gawat darurat. Bahkan, ia sudah menegur Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang yang menjadi pembina puskesmas. "Atas kejadian ini saya selaku Walikota Tangerang meminta maaf, selanjutnya SOP yang saat ini ada akan direvisi oleh dinas kesehatan.Kejadian ini jangan terulang lagi," lanjutnya, setelah berkunjung ke rumah duka. Ia menjelaskan, di dinas kesehatan memang pelayanan ambulans dan mobil jenazah SOP-nya berbeda. Tetapi ke depan SOP penggunaan mobil ambulans akan diubah. "Jangan sampai ada lagi kejadian tidak bisa menggunakan ambulans karena terbentur SOP," tegasnya. Arief mengaku sudah menghubungi Kepala Dinkes Kota Tangerang untuk bisa mengoptimalkan mobil jenazah untuk pelayanan kepada masyarakat. "Setelah ada revisi SOP dinkes harus langsung sosialisasi ke puskesmas dan instansi terkait agar tidak ada lagi kejadin seperti saat ini," paparnya. Sementara itu Ketua DPRD Kota Tangerang Suparmi menilai dinas kesehatan harus sigap dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terkait penggunaan mobil ambulans seharusnya tidak perlu kaku mengacu SOP. Dengan SOP itu justru menyulitkan warga. "Harusnya, SOP tersebut jangan dipermasalahkan. Jangan terlalu kaku. Pentingkan pelayanan kepada masyarakat, jangan mementingkan SOP,"ungkapnya. Suparmi menuturkan, dalam kondisi darurat SOP tersebut harus diabaikan. Apalagi dinas kesehatan mempunyai link ke beberapa rumah sakit untuk meminta bantuan ambulans untuk kebutuhan darurat dan bukan mengedepankan SOP. Rencananya, pada Rabu mendatang, Suparmi akan memanggil dinas kesehatan untuk dimintai penjelasan. Hal tersebut untuk mengetahui dengan pasti apa yang menjadi permasalahan tidak bisanya ambulans tersebut digunakan. "Rabu kami akan panggil. Kita ingin dengar apa penjelasan dinas kesehatan. Kalau bisa SOP yang membuat masyarakat susah lebih baik dikaji lagi, agar tidak merugikan masyarakat,"pungkasnya. Sementara itu, buntut dari tak diberikannya pelayanan mobil ambulans Puskesmas Cikokol didatangi sekelompok warga. Mereka datang memasangkan spanduk berisi kekecewan terhadap pelayanan puskesmas, Minggu (25/8) malam. Atas kejadian tersebut, Camat Tangerang Budi Wahyudi langsung mendatangi Puskesmas Cikokol untuk menemui warga. Tetapi sampai di lokasi, Budi hanya menemukan spanduk yang sudah terpasang dan langsung dilepas agar tidak membuat warga takut dan khawatir. "Saya mendapatkan kabar dari RT dan RW serta lurah bahwa puskesmas datangi sekelompok warga yang kecewa dan kesal atas kejadian Husein. Tetapi sampai lokasi sudah tidak ada dan hanya spanduk yang bertulisan kekecewaan mereka,"katanya. Budi menjelaskan, atas kejadian tersebut diharapkan pelayanan di puskesmas tetap berjalan dan tidak boleh diberhentikan. Karena memang puskesmas pusat pelayanan kesehatan wilayah yang dibutuhkan masyarakat. "Saya minta pelayanan tetap berjalan dan tidak ada pemberhentian pelayanan. Untuk masalah ini Pak Walikota akan mengubah SOP penggunaan ambulans. Jadi kedepan masyarakat bisa menggunakan ambulans tanpa terbentur SOP yang ada,"jelasnya. Untuk mengantisipasi gejolak, Budi langsung mengumpulkan lurah, RW dan RT untuk berkoordinasi serta menjelaskan kepada masyarakat untuk tidak melakukan tindakan yang membuat warga lain takut dan khawatir. Karena memang permasalah ini sudah diselesaikan. "Saya dan Pak Walikota sudah mendatangi rumah Husein, keluarga juga sudah tidak mempermasalahkan. Masalah ini bisa menjadi pelajaran kita semua, maka itu saya minta masyarakat yang masih kecewa bisa disampaikan langsung ke saya atau ke Pak Walikota untuk masukan kedepannya,"tutupnya.(mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait