Kali Paninggilan Tertutup Busa Dari Limbah

Rabu 21-08-2019,07:01 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG - Warga sekitar kali Paninggilan yang berada di Kelurahan Paninggilan, Kecamatan Ciledug mengeluhkan adanya busa setiap pagi di kali dan itu membuat khawatir warga. Menurut Penjaga pintu air kali Paninggilan Sukadi, busa tersebut muncul setiap pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Tetapi pada siang hari, busa tersebut hilang karena terbawa air dan kembali ada pada pagi hari. "Kemunculan busa di kali memang sudah lama, biasanya setiap pagi busa menutupi semua permukaan kali. Tapi siang hari busa itu hilang karena terbawa air, untuk busa apa saya tidak tau sepertinya limbah dari rumah tangga,"ujarnya saat ditemui Tangerang Ekspres di lokasi, Selasa (20/8). Sukadi mengatakan, warga juga sudah beberapa kali mengadu kepada pihak RT dan RW, bahkan beberapa kali dari Dinas juga sudah datang untuk melakukan pengecekan untuk mengetahui apakah busa tersebut berbahaya atau tidak. "Warga cemas, mereka takut busa yang ada itu berbahaya. Karena memang sudah satu bulan busa tersebut muncul, jadi wajar saja warga yang tinggal dibantaran kali takut karena kejadian panjang. Walaupun siang hari hilang tetapi pagi-pagi busa itu kembali ada,"ungkapnya. Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Dedi Suhada menjelaskan, kejadian kali di Paningilan sudah dilakukan pengecekan oleh tim dari DLH Kota Tangerang. "Kami sudah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan, asal busa tersebut, limbah apa yang ada dan juga berbahaya atau tidak masih dalam pengecekan. Kami belum bisa menjelaskan secara detail, tetapi perkiraan yang ada busa itu muncul akibat adanya limbah rumah tangga,"paparnya. Dedi menuturkan, status kali tersebut PH nya masih diangka 7m untuk parameter PH masih memenuhi baku mutu. Tetapi untuk bisa lebih jelasnya, harus dilakukan pengujian laboratorium terkareditas. "Kita juga sedang melakukan pengecekan lebih dalam, karena memang limbah tersebut menurut warga sekitar berasal dari rumah warga akibat kegiatan MCK yang dilakukan warga. Tetapi kita harus cari tau dulu apakah itu berbahaya atau tidak karena harus uji lab dulu,"ungkapnya. Dedi berharap, masyarakat juga bisa sadar untuk tidak membuang limbah rumah tangga di sungai atau kali yang ada di Kota Tangerang. Hal itu dilakukan untuk kehidupan bersama, jika kali atau sungai tercemar air tidak bisa digunakan. "Mudah-mudahan masyarakat Kota Tangerang sadar akan pentingnya sumber mata air, jika kali atau sungai tercemar maka tidak bisa digunakan. Kali tersebut bisa digunakan jika air tidak tercemar, apalagi saat musim kemarau sangat dibutuhkan,"pungkasnya. Pantuan Tangerang Ekspres dilokasi, busa terus bermunculan dari pintu air yang ada di kali tersebut. Bahkan bisa menutupi permukaan kali yang membuat warga sekitar khawatir. (mg-9)

Tags :
Kategori :

Terkait