Kapolda Banten Kunjungan Kerja ke Polrestra Tangerang, Cermati Angka Kecelakaan di Kabupaten Tangerang

Rabu 14-08-2019,05:44 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TIGARAKSA-Kapolda Banten Inspektur Jenderal Polisi Tomsi Tohir kunjungan kerja (kunker) ke Polresta Tangerang. Ia menyoroti tingginya angka kecelakaan di Kabupaten Tangerang dari Januari hingga Juli. Di mana terjadi 225 kasus dengan korban meninggal dunia mencapai 80 orang. Hal ini ia sampaikan saat memberi arahan kepada seluruh personel kepolisian di Masjid Al-Amzad, Desa Kadu Agung, Tigaraksa, Selasa (13/8). Tomsi memulai pidatonya dengan menyinggung anggaran Polresta Tangerang yang mencapai Rp110 miliar setahun. Pertama, Tomsi meminta ditampilkan data tindak kriminal hingga periode Juli 2019. “Kalau pengusaha dengan anggaran sebanyak itu, pasti bertanya untung. Kalau pemerintah, utamanya polisi yang ditanyakan keamanan dan ketertiban. Efektif apa tidak. Dengan kasus kriminal seperti itu sudah amankah,” ujarnya mengawali arahan, Selasa (13/8). Dari data tersebut, terlihat, kasus penyalahgunaan narkotika sebanyak 149 kasus. Disusul kasus penipuan mencapai 75 kasus. Lalu, pencurian sepeda motor mencapai 34 kasus dan pencurian dengan kekerasan ada 37 kasus. Terakhir tindak penganiyaan ringan sebanyak 12 kasus. Sementara pengungkapan kasus mencapai 77 persen. "Kalau pengungkapan kasusnya, kategori baik," ujarnya. Tomsi lantas meminta dibuka data kecelakaan lalulintas. “Coba kita lihat angka kecelakaan lalu lintas,” katanya. Usai melihat data kecelakaan lalu lintas, Tomsi terlihat terkejut saat melihat angka kecelakaan lalulintas. Ditambah dengan jumlah korban meninggal dunia yang mencapai 80 orang. "Itu yang meninggal 80 dari 225 kasus? kata Kapolda. Ia mengingatkan agar upaya kampanye keselamatan berkendara Satlantas Polresta Tangerang untuk lebih ditingkatkan. Data yang diungkap yakni, kerugaian materiil mencapai Rp567 juta dengan kasus sebanyak 225 kecelakaan. Laka lantas hingga periode Juli tersebut memakan korban motor 222 unit. Lalu kendaraan roda empat jenis minibus yang mengalami kecelakaan sebanyak 25 unit. Serta, kendaraan jenis truk yang terlibat kecelakaan sebanyak 45 unit. “Memang, kecelakaan dapat dikatakan musibah. Akan tetapi ada upaya dari kita untuk mencegah supaya menghindari kecelakaan. Terpentingnya upaya dari kita melalui kampanye keselamatan berkendara kepada masyarakat. Memang kecelakaan dapat dikatakan musibah akan tetapi itu tanggungjawab kita,” tegasnya. “Sebar anggota dan jajaran di setiap wilayah, mulai dari babinsa, sabhara, reskrim dan lainnya untuk meng-cover tindak kejahatan. Hal yang perlu diingat, senjata utama kepolisian yakni simpatik dari masyarakat terhadap polisi, bukan yang lain. Jangan sampai orang kecelakaan dianggapnya ada musibah kedua yakni bertemu polisi. Kalau sudah dapat simpatik masyarakat apapun tidak ada hambatan,” imbuhnya. Sebelumnya, Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Polisi Sabilul Alif menyampaikan sambutan. Pertama memaparkan keberhasilan pengungkapan kasus yang viral. Selain itu, banyaknya program yang mendekatkan polisi kepada masyarakat. “Kita rutin menjalankan Jumat berkhotbah. Setiap Jumatan kita keliling dari masjid ke masjid, jenderal. Selain itu, kasus yang menimpa pencurian toko handphone di Cikupa hingga pencurian emas yang menjadi kasus lintas negara. Semua berkat arahan dan motivasi dari jenderal sehingga kita bisa ungkap kasus. Terimakasih jenderal sudah mengunjungi Polresta Tangerang,” tukasnya. (mg-10)

Tags :
Kategori :

Terkait