Meriahkan Hari Anak Nasional, Airin Joget Pinguin

Kamis 01-08-2019,04:42 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SETU-Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany bersama anak-anak dan perwakilan guru menarikan tarian pinguin dengan enerjik. Tanpa malu-malu Airin pun mengikuti gerakan joget pinguin dengan lepas. Hal ini dilakukan Airin usai memberikan sambutan dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Kota Tangsel di Graha Widya Bhakti (GWB) Puspiptek, Setu, Rabu (31/7). Acara yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel tersebut dengan tema "peran keluarga dalam perlindungan anak". Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pengukuhan Forum Anak periode 2019-2020 dan pengukuhan Puspaga 2019-2022. Kepala DPMP3AKB Kota Tangsel Khairati mengatakan, anak adalah anugrah dari Tuhan, dari tiap anak yang terlahir tentu memiliki kelebihan masing-masing. "Tentunya tiap anak memiliki keistimewaan sendiri. Anak adalah aset bangsa yang wajib dijaga dan dilindungi," ujarnya, Rabu (31/7). Khairati menambahkan, peringatan hati anak adalah momentum penting untuk mengingat kepada orangtua dan masyarakat agar memberikan dan kasih sayang penuh dalam memenuhi kebutuhan. Yakni kebutuhan agar anak hidup tumbuh dan berkembang secara optimal. Sehingga diharapkan jadi menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh dan unggul. "Seharusnya hari anak diperingati tiap hari, hari kasih sayang dan perhatian harus diberikan tiap hari kepada ana," tambahnya. Masih menurutnya, dalam rangkaian HAN, telah dilakukan beberapa kegiatan, seperti deklarasi sekolah ramah anak beberapa sekolah, deklarasi kecamatan atau kelurahan ramah anak. Termasuk youth super camp, nonton bareng, forum anak berbagi kebahagiaan kepada panti-panti dan lainnya. Tak hanya itu, DPMP3AKB juga akan meluncurkan aplikasi sistem pengaduan kekerasan online (Spadukeren). Aplikasi tersebut untuk mempermudah masyarakat yang mendapat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak untuk melaporkan melalui Sipadu online. "Ibu-ibu, masyarakat atau satgas bisa melaporkan kekerasan yang terjadi ke sistem ini. Lalu akan ada petugas yang menanggapi dan mendatangi lokasi dan melakukan investigasi kasus tersebut," tambahnya. Masih menurutnya, Sipadu Online tersebut akan menjadi salah satu perpanjangan tangan Dinas untuk menjangku pengaduan dan ditangani secepat mungkin. Bila ada kasus kekerasan anak dan perempuan masyarakat bisa lapor melalui aplikasi melaui smartphone dan kasus tersebut bisa cepat sampai ke P2TP2A. "Selama ini masyarakat datang dan lapor ke kantor P2TP2A," jelasnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, dengan adannya aplikasi aduan ini ia berharap masyarakat bisa menunduhnya dan tidak hanya satgas saja. Namun, yang penjadi PR pengalaman sebelumnya dengan aplikasi adalah membuat tim reaksi cepat untuk bisa cepat menyelesaikan aduan. "Dengan dmeikian masyarakat bisa mendapatkan pelayananan yang terbaik dari Pemkot Tangsel," ujarnya. Airin menambahkan, dalam peringatakan HAN di Makasar lalu Tangsel mendapat penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya. Penghargaan tersebut merupakan hasil kolaborasi bersama, baik Dindikbud, Kemenag, polisi, P2TP2A, Puspaga dan lainnya. Satu hal yang menarik adalah Tangsel sudah jadi KLA tapi, kekerasan terhadap anak masih ada. "Pasti dan tidak mungkin tidak akan ada selalu kekerasan terhadap anak dan ini PR kita untuk menyelesaikannya," jelasnya. Masih menurutnya, disatu sisi KLA adalah memastikan hal dan kewajiban anak bisa terpenuhi, baik hak hidup, sekolah, hak sejahtera dan lainnya. Ia berharap peringatan HAN menjadi bentuk kegembiraan buat anak-anak dan orangtua. "Saya menikmati hari anak ini, saat lihat anak-anak rasanya tentram dan ingin balik jadi anak lagi," ungkapnya. Ibu dua anak tersebut menuturkan, sebagai walikota dan ibu ia berharap kekerasan dalam rumah tangga, anak dan bagaimana anak jadi yang sehat, cerdas berguna dimulai dari ayah dan ibunya. Kesuksesan anak dilihat dari pendidikan orangtuanya, kekompakan orangtuanya, kekompokan kepedulian orangtua maka akan melahirkan anak yang punya potensi dan kuncinya kesabaran. "Kemenag dan DPMP3AKB telah memberikan penyuluhan kepada calon ibu dan ayah. Tujuannya jangan sampai saat suasana jatuh cinta, senang dan nikah tapi, kalau ada masalah anak yang jadi korban dan orangtua akan jadi contoh bagi anak-anak," tuturya. Wanita berkerudung tersebut menuturkan, bila keluarga dan orangtua sudah benar maka lingku RT, RW juga akan benar. "Jadi dibutuhkan kebersamaan dan kolaborasi bagaimana memastikan hak-hak anak di Tangsel. Dengan acara ini kita diingatkatkan diposisi mana kita berada," tutupnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait