WH: Pegawai Merokok Sembarangan, Laporkan ke Saya

Kamis 18-07-2019,06:34 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SERANG – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) meminta masyarakat menjaga lingkungan. Orang nomor satu di Pemprov Banten itu menilai permasalahan lingkungan harus ditanggapi secara serius. “Dampak dari pencemaran dan pengrusakan lingkungan terhadap kehidupan masyarakat cukup serius. Saya meminta bukan hanya masyarakat saja tapi juga pegawai di lingkungan Pemprov Banten untuk ikut menjaga lingkungan dari pencemaran sampah yang tidak terkelola dengan baik, polusi udara, hingga penebangan pohon oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya saat ditemui usai Apel Peringatan Hari Lingkngan Hidup se-Dunia, Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), dan Hari Kesadaran Nasional di lapangan apel KP3B, Kota Serang, Rabu (17/7). WH menilai, peringatan ketiga hari besar tersebut perlu dimaknai sebagai momentum membangun kesadaran diri agar dapat menjaga kelestarian lingkungan, menjauhkan diri dan lingkungan sekitar dari narkoba, hingga menyadari tugas dan peran pegawai negeri sipil (PNS) sebagai pelayan masyarakat. “Gunung Karang di atas sana pohonnya ditebangin, dijualin dan dibawa. Sehingga Gunung Karang longsor sampai ke jalan. Tanpa ada yang berani menegakkan padahal ada polisi hutan, ada dinas lingkungan hidup, ada peraturan pemerintah, tapi tidak mampu mencegahnya. Maka Allah akan membalasnya,” katanya. WH mengungkapkan, Pemprov Banten berkomitmen dalam menjaga lingkungan, khususnya terkait masalah sampah. “Kemarin, saya telah bertemu presiden, saya kasih tahu, jika kami (pempov) terus berupaya melakukan perbaikan. Termasuk masalah sampah, karena itu menjadi masalah besar di Indonesia,” katanya. Menurut WH, pengelolaan sampah membutuhkan biaya hingga ratusan miliar. Hal tersebut tentu saja akan menambah beban APBD daerah. “Banten kan dekat ibukota (DKI Jakarta), belum lagi memiliki daerah perkotaan yang padat penduduk dan industri, tentunya beban sampah akan sangat besar dan membutuhkan biaya pengelolaan cukup banyak. Untuk mengelola sampah dalam setahun saja bisa menelan biaya Rp2,2 triliun, itu juga kalau beli alat pemusnah sampah,” ujarnya. “Sampah plastik jangan dibuang sembarangan. Tanpa sadar, banyak puntung rokok, pegawai merokok di sembarang tempat nanti catat dan laporkan ke saya, khususnya ibu-ibu nih. Dosa itu bapak-bapak kalau ada yang hamil ngerokok bukan di tempat yang sudah disiapkan, maka itu dosa besar,” sambungnya. Mantan Walikota Tangerang itu juga mengaku perihatin terhadap kondisi Kota Serang. Ia menilai, sebagai ibukota provinsi, seharunya Kota Serang ramah dan nyaman. “Ini justru terlihat jorok dan tidak beradab. Saya meminta DLHK dan polisi hutan lebih peduli dan masyarakat dapat kembali pada kesadaran sepenuh hati untuk membangun, merehabilitasi dan bertanggungjawab terhadap lingkungan karena manusia dihidupkan oleh lingkungan,” katanya. Diketahui, Pemprov Banten mengambil alih pembangunan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bojong Menteng di Kecamatan Tunjung Teja, Kabupaten Serang. Bahkan, nilai investasi TPST ditaksir mencapi US$90 juta dolar. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Banten, HM Husni Hasan mengatakan, pihaknya nanti yang akan diberi kewenangan atas TPST Bojongmenteng. “DLHK nanti akan yang mengelolanya,” katanya singkat. (tb)

Tags :
Kategori :

Terkait