JAKARTA - Sudah dalam tiga tahun gelaran terakhir, Indonesia tak mampu memenangi satu pun gelar juara dalam turnamen bulu tangkis superseri premier Indonesia Open. Mampukah tahun ini Indonesia ingin mengakhiri puasa gelar? Pertanyaan itulah yang harus dijawab para pebulutangkis Indonesia di turnamen Indonesia Open 2017, yang akan berlangsung 12-18 Juni nanti, di Jakarta Convention Center (JCC). Turnamen ini akan diikuti 300 lebih pemain dari seluruh dunia. Indonesia Open yang digelar sejak 1982, telah menjadi salah satu kejuaraan bulutangkis paling bergensi di dunia. Turnamen berlevel super series premier tersebut menawarkan hadiah senilai 1 juta dollar AS atau setara Rp 13,3 miliar. Peluang Indonesia untuk mengakhiri puasa gelar, paling terbuka di ganda putra dengan ditempatkannya pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai unggulan pertama. Indonesia menurunkan 5 pasangan di nomor ini. Selain Marcus/Kevin, empat pasang yang akan berlaga adalah Hendra Gunawan/Markis Kido, Berry Angriawan/Hardianto, Ricky Karanda Suwardi/Angga Pramata dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Markis Kido, 35 tahun, pernah menjuarai turnamen ini saat berpasangan dengan Hendra Setiawan pada 2005. Marcus/Kevin akan kembali bertemu rival-rival terberatnya eperti Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark yang menjadi unggulan kedua dan pasangan China, Li Junhui/Liu Yuchen, yang ditempatkan sebagai unggulan ketiga. Mathias/Carsten mengalahkan Marcus/Kevin di Piala Sudirman baru lalu. Indonesia juga masih berpeluang memenangi gelar ganda campuran, dengan hadirnya pasangan peraih medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Tontowi Achmad/Liliyana Natsir. Dari 14 turnamen superseries yang pernah dijuarai, Tontowi/Liliyana belum pernah bisa mencapai podium tertinnggi di Indonesia Open. Mereka hanya mampu menjadi runner-up pada 2011 dan 2012. Pasangan yang menjadi unggulan ke-6 ini, harus melewati tantangan yang cukup berat. Dua pasangan China, Lu Kai/Huang Yaiong dan Zhang Nan/Li Yinhui , yang menjadi unggulan kedua dan ketiga, bisa menjadi batu sandungan bagi langkah tantowi/Liliyana. Dari dua nomor paling berpeluang tersebut, target yang diincar adalah ganda putra lewat Marcus/Kevin. Indonesia tidak pernah meraih gelar juara lagi di sini, sejak terakhir kali dipersembahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada gelaran 2013. "Kita berharap semua pemain yang diturunkan memang akan berambisi merebut gelar juara, namun saat ini yang paling realistis diharapkan adalah Marcus/Kevin," Kata Ricky Subagja, KaSubid Humas dan Media PBSI. Sedangkan di ganda campuran, menurut Ricky, sebenarnya Indonesia bisa berharap dari Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir. "Tetapi Butet baru sembuh dari cedera lutut dan saat ini kondisinya belum seratus persen fit. Jadi kami harus lebih realistis," tambahnya. (apw/wid)
Tunggal Putra Potensi Akhiri Puasa Gelar
Jumat 02-06-2017,05:35 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :