3,76 Juta Pemudik Akan Lewat Jalan Tol

Rabu 24-04-2019,03:46 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

JAKARTA-Sedikitnya tiga juta orang atau sekitar 40 persen akan mudik Lebaran tahun 2019. Diperkirakan akan menggunakan jalan tol sebagai sarana mudik mereka. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk persiapan dan kemantapan jalan tol. Menurut Kepala BPJT Danang Parikesit, laporan dari Litbang Kemenhub menyebut total 8,44 juta orang pemudik akan bergerak ke kampung halaman mulai pertengahan Mei dan kembali ke Jakarta pada awal Juni nanti. "Sekitar 3,76 juta atau 40 persennya akan menggunakan jalan tol," jelasnya, kemarin (23/4). Diperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada Jumat, 31 Mei, dengan lonjakan kendaraan pada peak days 649 ribu orang yang akan memakai jalan tol dengan berbagai macam kendaraan. Namun menurut Danang, arus balik lebih menjadi perhatian saat ini. Karena beberapa faktor. Diantaranya adalah rentang waktu periode mudik lebih panjang daripada balik. Sehingga kepadatan akan lebih banyak terdistribusi. "Sementara di arus balik, rentang waktunya antara arus balik dengan hari masuk kerja tidak sepanjang tahun lalu," jelasnya. Diperkirakan 750 ribu orang akan memakai jalan tol pada jam jam padat arus balik. Prakiraan puncak arus balik sendiri akan terjadi pada hari Minggu, 9 Juni. "Dalam arus balik juga tingkat kelelahannya cukup tinggi," katanya. Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BPJT Ranto Parlindungan Rajagukguk mengungkapkan beberapa ruas jalan tol baru akan dimanfaatkan secara fungsional. Salah satunya adalah Jalan Tol Pandaan Malang seksi 1 hingga 3. Memang, saat ini seksi 1 hingga 3 sudah siap beroperasi. Namun saat ini masih dalam tahap uji laik fungsi. Sehingga pada masa mudik hingga Lebaran nanti kemungkinan masih akan beroperasi tanpa tarif alias gratis. "Kalau beroperasi tanpa tarif berarti fungsional," jelasnya. Sementara untuk opsi lainnya adalah membuka Jalan Tol Manado-Bitung dan Balikpapan-Samarinda. Ranto mengatakan hal ini masih opsional. Sambil melihat kondisi karena di Sulawesi dan Kalimantan arus mudik tidak terlalu ramai. Untuk Sumatera, ruas Bakauheni-Tebanggi Besar akan dibuka secara operasional. Sementara sisa ruas ke utara yakni dari Tebanggi Besar sampai Kayu Agung akan beroperasi secara fungsional. Untuk mengatasi kemacetan, BPJT juga berencana untuk mempersiapkan pengaturan satu arah untuk ruas tol. Yakni satu arus dari barat ke timur pada periode mudik lalu satu arus dari timur ke barat pada periode balik. "Tapi ini masih menunggu koordinasi teknis dengan korlantas," katanya. Sementara untuk rest area, Ranto menyebut total 55 tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa. Kesiapan dan kemantapan pelayanan tiap rest area terus dipantau ketat oleh BPJT. Kondisi kebersihan toilet dan tempat ibadah harus diperhatikan. Serta tidak ada pungutan liar. "Kalau sampai ada badan usahanya (BUJT, red) yang akan kami tindak," katanya. Sepanjang Trans Jawa, jarak rata-rata antara 1 TIP dengan yang lainnya yakni 20 hingga 23 kilometer. Jarak terjauh yakni 52 kilometer ada ri ruas Kertosono-Mojokerto. "Yang perlu diingat adalah persiapan bahan bakar. Termasuk ketersediaan makanan, air minum dan sebagainya," jelas Ranto. (fin)

Tags :
Kategori :

Terkait