PONDOK AREN-Pemungutan suara Pemilu 2019 menyisakan duka. Di Kota Tangsel Ketua KPPS tumbang dan meninggal dunia akibat kelelahan. Hal itu menimpa Ketua KPPS 50 Kelurahan Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Kota Tangsel, Hanafi (49). Ia meninggal dunia diduga lantaran kelelahan menyiapkan pemungutan suara. Divisi Teknis pada KPU Kota Tangsel Achmad Mudjahid Zein mengatakan, Hanafi meninggal dunia Kamis (18/4) pukul 16.00 WIB setelah sempat mendapatkan perawatan medis. "Sebelum meninggal, ia sudah merasakan sakit sejak proses pencoblosan berlangsung, Rabu (17/4) sekitar pukul 12.00 WIB," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Minggu (21/4). Zein menambahkan, almarhum sudah bekerja keras sejak sebelum pemungutan suara berlangsung. Bahkan ia bersama KPPS lain bekerja hingga larut malam. Dari mulai distribusi formulir C6 sampai menjaga kotak suara. Saat pemungutan suara berlangsung Hanafi kelelahan dan sakit perut. Lantaran sakit, ia minta izin untuk pulang ke rumahnya yang jaraknya tidak jauh dari TPS, untuk istirahat. "Pukul 14.00 WIB, almarhum dihubungi anggota KPPS karena perhitungan surat suara akan dimulai," tambahnya. Masih menurut Zein, tak lama ia tiba dan proses penghitungan suara dilaksanakan. Belum lama proses penghitungan berjalan Hanafi mengaku tidak kuat dan izin untuk pulang ke rumah lagi. Keluarga lalu berinisiatif memanggil dokter dan memeriksa Hanafi. Hasilnya asam lambungnya tinggi dan diberi obat. Meskipun sudah diperiksa dan diberi obat dokter, kondisinya tidak kunjung membaik. Sampai Hanafi menghembuskan nafas terakhirnya, Kamis (18/4) sekitar pukul 16.00 WIB. "Jenazah sudah dimakamkan keluarga hari itu juga di TPU tak jauh dari kediamannya," jelasnya. Zein menuturkan, KPU Tangsel telah mengunjugi rumah almarhum dan menyampaikan dukacita kepada keluarga, termasuk telah menginformasikan kejadian tersebut kepada KPU provinsi dan KPU RI. "Kita juga telah memberikan sedikit bantuan kepada keluarga almarhum," tuturnya. Duka menyelimuti kediaman Anis Gunawan (35), warga Kampung Melayu Timur RT 02/02, Desa Kampung Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, Minggu (21/4). Anggota Linmas itu meninggal dunia saat mengamankan Pemilu 2019 di TPS 04 yang tidak jauh dari rumahnya pada 17 April lalu. Ipda Deden Hary, Kepala Unit Reskrim Polsek Teluknaga menuturkan, sekitar pukul 08.10 WIB, Anis masih bertugas di TPS 04. Tiba-tiba, Anis terjatuh. Mengetahui Anis terjatuh, Jupri (45), anggota Panwaslu Kecamatan Teluknaga memindahkan korban ke tempat lain. Saat itu Jupri minta kepada warga tetap tenang. Selanjutnya, Kijan (47), Ketua RW setempat mengecek detak jantung dan nafas korban. Setelah dicek, ternyata korban sudah meninggal dunia. Lalu, warga membawa korban ke rumahnya. Jupri pun menyampaikan kepada keluarga Anis, bahwa korban meninggal dunia secara mendadak saat bertugas mengamankan TPS 04, untuk membantu Pak RW Kijan. "Diindikasikan korban mengalami serangan jantung atau dikenal warga dengan sebutan angin duduk. Sebab, sebelum meninggal Anis bergadang dan terlambat makan," kata Deden, kepada Tangerang Ekspres. Ardi, orangtua korban mengaku sudah mendapat firasat pada Selasa malam. Tapi ia tidak mengetahui kalau firasat itu berujung kepada anaknya yang meninggal dunia. "Selasa malam, saya bermimpi, datang orangtua saya dan Anis di dalam mimpi. Tidak tahunya, anak saya meninggal dunia pada Rabu pagi. Mungkin perutnya kosong karena belum sarapan. Kalau kata istrinya, Anis pagi-pagi sekali hanya minum kopi, terus pergi ke TPS takut ketinggalan tugas," tuturnya. Sementara itu, Jamaludin, Kepala Desa Kampung Melayu Timur mengaku terkejut mendengar suara orang terjatuh saat dirinya sedang melakukan pencoblosan di TPS 04 pada waktu itu. Setelah dilihat, ternyata suara itu bersumber dari tubuh Anis yang terjatuh secara tiba-tiba saat sedang bertugas menjaga TPS 04. "Padahal pada saat saya masuk ke dalam TPS tersebut, korban sempat menyapa saya," ungkapnya. (bud/zky)
Kelelahan Saat Bertugas di TPS, Ketua KPPS dan Linmas Meninggal Dunia
Senin 22-04-2019,06:54 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :