Airin Serahkan 58.537 KIS untuk Warga Ciptim

Sabtu 13-04-2019,03:31 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT AREN-Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany membagikan secara secara simbolis Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan kepada masyarakat Ciputat Timur di Gedung Smart Village Pondok Ranji, Jumat (12/4). Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, masyarakat Tangsel tahun ini yang akan mendapatkan KIS sebanyak 470.000 orang. Di Ciputat Timur warga dapat KIS ada 58.537 dan yang sudah tercetak sebanyak 46.000 kartu. "Ibu walikota menyerahkan secara simbolis KIS kepada masyarakat Ciputat Timur," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (12/4). Deden menambahkan, dari 470.000 sampai saat ini yang sudah dicetak sebanyak 300.000 kartu. Namun, yang belum punya fisiknya sudah bisa gunakan fasilitas kesehatan dan bisa cek melalu aplikasi BPJS serta di puskesmas dan itu sudah aktif. Tahun ini Dinkes menganggarkan Rp 136 miliar untuk kebutuhan UHC di Tangsel. "Ini tujuannya untuk tingkatkan kesejahteraan masyarakat dan tahun depan dianggarkan Rp 150 miliar untuk UHC," tambahnya. Masih menurutnya, bagi masyarakat yang tidak dicover BPJS, Pemkot Tangsel tetap menyiapkan Jamkesda dengan menggunakan KTP-el. Dengan menggunakan KTP-el Tangsel warga bisa berobat gratis di puskesmas dan RSU Tangsel. "Selain program UHC, Jamkesda kita juga punya layanan darah gratis," tuturnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, KIS hanya untuk jaga-jaga saja namun, yang penting masyarakat sehat terus dan kader untuk terus sosialisasikan kesehatan kepada warga. "Sejak 2012 saya melaunching berobat gratis di puskesmas dan RSU dan ini tetap berjalan bagi yang belum puny kartu BPJS dan KIS," ujarnya. Airin menambahkan, selama ini masyarakat Tangsel cukup pakai KTP-el Tangsel bisa berobat ke puskesmas dan RSU dan bila ke RS lain harus pakai rujukan. Dengan adanya UHC dan KIS tersebut diharapakn bisa mengcover pelayanan selain di puskeskas dan RSU. Pemkot Tangsel memiliki komitmen punya kewajiban bayar iuran maka BPJS juga harus tingkatkan pelayanan. JKN ini sama semua untuk kaya dan miskin dan azas keadilan dan pemerataan. "Kita akan prioritraskan bagi masyarakat yang tidak mampu, saya minta masyarakat untuk mendata atau evaluasi ada kartu yang tidak tepat sasaran agar dipindahkan kepada yang tidak mampu," tambahnya. Ibu dua anak tersebut menjelaskan, kesehatan adalah hal yang utama, orang kaya bisa jatuh miskis, orang miskin bisa tambah miskin lagi, dan bagaimana mau kerja bila badan kita sakit. "Saya paling sennag kalau KIS ini tidak dipakai, artinya masyarakat sehat," tuturnya. (bud)

Tags :
Kategori :

Terkait