TANGERANG – Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengapresiasi kinerja Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau yang lebih dikenal AirNav Indonesia. Arief menilai, AirNav Indonesia sangat mendukung kinerja Kementerian Pariwisata dalam meningkatkan sektor pariwisata Indonesia. Apresiasi tersebut disampaikan Arief secara langsung kepada Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto saat melakukan kunjungan kerja ke AirNav Indonesia Cabang JATSC (Jakarta Air Traffic Services Center), Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (21/3). “Saya selalu tenang setiap kali berkunjung ke AirNav Indonesia karena selalu memberikan solusi. Pariwisata tumbuh 22% tahun 2018 lalu, tiga kali pertumbuhan regional dan global. Terima kasih kepada AirNav Indonesia yang turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ini,” ungkap Arief. Dijelaskan Arief, industri pariwisata dapat menjadi penghasil devisa terbesar bagi Indonesia. Pariwisata Indonesia, katanya, masuk 10 terbaik dunia menurut lembaga-lembaga dunia yang kredibel. Terkait hal itu, AirNav Indonesia bersama Airport dan Airlines memiliki peran strategis dalam mendukung upaya pemerintah menciptakan 10 destinasi Bali baru untuk dapat mencapai target 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019. Menurut Arief, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, menjadi faktor pendukung dalam tercapainya program tersebut. Peningkatan kapasitas traffic movement di kedua bandara tersebut menurut Menpar akan memberikan dampak yang signifikan terhadap jumlah wisatawan mancanegara yang masuk. Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto menyatakan kesiapan AirNav dalam mendukung peningkatan pariwisata Indonesia. Peningkatan pergerakan pesawat udara di Jakarta dan Denpasar dilaporkan dapat ditingkatkan pada tahun ini. “Kami mendapatkan informasi dari pengelola bandara bahwa east cross akan selesai tahun ini, diyakini dengan tambahan fasilitas tersebut Bandara Soekarno-Hatta dapat ditingkatkan dari 81 pergerakan per jam menjadi 86 pergerakan per jam sesuai dengan kajian dari konsultan Inggris, NATS UK. Demikian pula dengan Bali yang saat ini pergerakan per jamnya adalah 31 pergerakan per jam bisa ditingkatkan menjadi 35 pergerakan per jam tentunya dengan tambahan fasilitas bandara,” ucap Novie. Selain Jakarta dan Bali, peningkatan traffic movement juga dapat dilakukan di Yogyakarta dengan dibangunnya NYIA (New Yogyakarta International Airport). Bukan hanya di bandara-bandara besar, pada tahun 2019 ini AirNav Indonesia juga telah mengalokasikan investasinya untuk peningkatan layanan navigasi penerbangan hingga ke bandara-bandara perintis di seluruh Nusantara. “Kami mendapatkan tugas khusus dari pemerintah untuk meningkatkan konektivitas di 109 Bandara di Papua. Program kami untuk peningkatan layanan navigasi penerbangan di Papua salah satunya adalah dengan memberdayakan putra-putri terbaik Papua untuk menjadi personel layanan navigasi penerbangan. Mereka kami berikan beasiswa untuk training dan kemudian ditempatkan di bandara-bandara Papua untuk menjadi petugas layanan navigasi penerbangan,” ujarnya. Novie menerangkan, seluruh peningkatan layanan navigasi penerbangan tersebut tetap akan memprioritaskan keselamatan sebagai landasan utama. “Kami komitmen untuk semua tugas yang diberikan oleh pemerintah,” pungkas Novie. (USH)
Tingkatkan Pariwisata, Kinerja AirNav Diapresiasi
Jumat 22-03-2019,03:20 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :