Profesor Jepang Tinjau Penerapan Pendidikan Lingkungan

Jumat 15-02-2019,08:48 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Selain itu perwakilan JAICA, Dosen Mejiro University, Prof Shinichi TAJIRI mengatakan, SERPONG-Indonesian Education Promoting Foundation (IEFP) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel kunjungi SMP Negeri 19 Tangsel untuk melihat progres penerapan pendidikan lingkugan di sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan untuk melihat kemajuan dari sekolah-sekolah negeri yang telah menerapkan pendidikan tersebut dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Taryono mengatakan, kunjugan yang dimulai dari SMP negeri 19 Tangsel tersebut bertujuan sebagai monitoring dan mengevaluasi sekolah-sekolah yang menerapkan pelajaran tersebut. “Hari ini kami menerima tamu dari Japan International Corporate Agency (JAICA) didampingi IEFP untuk melihat dan memonitoring beberapa sekolah di Tangsel yang telah berhasil atau baru ingin menerapkan pendidikan lingkungan di sekolahnya,” ujarnya, Kamis (14/2). Taryono menambahkan, nantinya pendidikan lingkungan tersebut akan masuk dalam kurikulum pendidikan yang dan akan diterapkan di sekolah. “Terkait dengan pendidikan lingkugan sudah dilakukan kami juga telah mencetak buku pendidikan lingkungan untuk SD dan SMP yang diberikan secara kurikulum terintegrasi dan buka kurikulum tersendiri,” tambahnya. Taryono menjelaskan, program pendidikan lingkugan yang akan diterapkan akan disatukan dengan program yang telah dipersiapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayan Tangsel. “Nantinya program pendidikan itu akan dipadukan dengan program dari kami yaitu Gerakan Sekolah Bersih dan Menyenangkan (GSBM) artinya bukan hanya bersih dan hijau tapi bagaimana membangun sekolah yang menyenangkan bagi para siswa,” jelasnya. Taryono juga berharap, dengan adanya program ini sekolah-sekolah di wilayah tangsel dapat lebih berkembang dan tak hanya mengedepankan aspek pendidikan namun juga aspek pendidikan lingkungan. “Walaupun program ini tidak bisa serempak hasilnya sama dibeberapa sekolah karena masih banyak sekolah yang perlu perbaikan dan revitalisasi tapi saya berharap dengan adanya program ini sekolah dapat lebih berkembang dan lebih menyenangkan,” harapanya. Sementara itu Koordinator IEFP, Tomiko Hashimoto mengatakan, ingin menjadikan pendidikan lingkugan sebagai salahsatu pelajaran yang di terapkan di sd dan smp. “Sebelumnya kami sudah menjalin kerjasama dengan Dinas Lingkugan Hidup (DLH), Dindikbud dan Pemkot Tangsel sejak 2014 untuk menjadikan pelajaran lingkungan ini sebagai salah satu pelajaran ditingkat SD dan SMP,” ujarnya. Tomiko menambahkan, nantinya akan digelar seminar-seminar dibeberapa sekolah untuk menyosialisasikan tentang pelajaran tesebut. “Progres selanjutnya kami dan pihak pemkot akan bersama melaksanakan seminar-seminar yang akan digelar dibeberapa sekolah sebagai edukasi mengenai pelajaran lingkungan ini,” tambahnya. Selain itu perwakilan JAICA, Dosen Mejiro University, Prof Shinichi TAJIRI mengatakan, ingin menjadikan pelajaran lingkungan itu sebagai contoh untuk pelajaran yang ada di Jepang. “Di Jepang itu tidak ada pelajaran seperti ini yang ada hanya pelajaran formal saja saya ingin menjadikan pelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia sebagai contoh bagi sekolah-sekolah di Jepang,” uajarnya. Shinichi juga menjelaskan, dirinya sangat mendukung program itu karena sangat bermanfaat bagi pendidikan yang ada di Indonesia. “Saya sangat mendukung sekali pelajaran itu dan akan saya jadikan contoh dan bawa ilmu ini ke Jepang,” jelasnya. (mg-4).

Tags :
Kategori :

Terkait