LA LIGA pernah dihebohkan aksi Boixos Nois (ultras Barcelona) ketika melempar kepala babi kepada Luis Figo dalam El Clasico pada La Liga musim 2002-2003 di Camp Nou (24/11/2002) saat hendak melakukan tendangan pojok. Aksi tersebut dilakukan karena Lion King -julukan Figo- dicap pengkhianat oleh Barca lantaran pindah ke Real Madrid pada 2000. Peristiwa serupa kembali terjadi kemarin dini hari di Derbi Madrileno ke-222. Kali ini menimpa kiper Los Merengues Thibaut Courtois. The Octopus dilempari belasan tikus oleh suporter Atletico Madrid ketika memasuki lapangan Wanda Metropolitano. Hal serupa terjadi di luar stadion. Plakat namanya yang terpampang di luar Wanda Metropolitano juga tidak luput dari "Serangan" tikus plus terdapat coretan. Namun, Courtois tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan teror yang diberikan kepadanya. Courtois pun mampu mengawal gawang Los Blancos hanya kebobolan 1 gol dan mengantar timnya menang 1-3 atas Atletico. El Real unggul lebih dulu melalui Casemiro di menit 16. Antoine Griezmann mampu menyamakan skor buat tuan rumah di menit 25 sebelum Sergio Ramos membuat timtamu unggul di menit 42 melalui eksekusi penalti. Dan Gareth Bale membukukan gol ke-100 bersama Real Madrid usai melesakkan bola ke gawang Jan Oblak di menit 74 sehingga menutup kemenangan 1-3 Real Madrid. Menanggapi teror lawan, Courtois mengaku tak terlalu memikirkan. Karena dirinya sadar tidak semua fans Atletico memusuhinya. "Saya tenang dan memiliki kepala yang dingin (untuk laga derbi, Red). Aku tidak melihat plakat itu. Yang saya tahu ini adalah derbi dan merupakan laga berbeda dari biasanya," ucapnya sesaat setelah pertandingan seperti dilansir AS. Hanya, tikus yang digunakan merupakan tikus mainan. Beda dengan insiden yang menimpa Figo 17 tahun lalu karena dia dilempar kepala babi sungguhan. Bedanya lagi, kiper timnas Belgia itu tidak langsung menyeberang dari Atleti ke Real. Setelah membela Atleti pada 2011-2014, dia lebih dulu ke Inggris bergabung ke Chelsea hingga musim lalu. Baru musim ini penjaga gawang 26 tahun itu berkostum Real karena faktor ingin dekat dengan keluarga. Nah, laga kemarin juga bukan yang pertama bagi Courtois di Wanda Metropolitano. Ketika berkostum The Blues, dia sudah pernah away melawan Atleti di stadion pengganti Estadio Vicente Calderon itu. Tepatnya pada fase grup Liga Champions musim lalu (28/9/2017). Namun, tidak ada sambutan tikus dari pendukung tuan rumah. Hanya teror siulan yang diberikan. Padahal, kala itu Chelsea menang 2-1. Meski begitu, kebencian pendukung Atleti kepada Courtois bisa dipahami. Sebab, selama tiga musim berkostum Los Colchoneros dia turut mempersembahkan beberapa trofi untuk Atleti seperti La Liga, Copa del Rey, Liga Europa, dan Piala Super Eropa. "Tiga tahun saya di sini dan semua kenangannya tidak bisa dihapus begitu saja karena saya sangat menghormati Atleti. Penggemar Atletico yang saya temui di jalan juga mengucapkan yang terbaik bagi karir saya," kata Courtois lagi. (jpg/apw)
Atl. Madrid vs Real Madrid (1-3), Insiden Lion King 2
Senin 11-02-2019,03:15 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :