KEPOPULERAN olahraga Bola Voli di Kota Tangerang hingga Banten dinilai jauh merosot dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bola voli yang semula olahraga favorit nomor dua setelah sepakbola tergerus cabor futsal dan bulutangkis. Diungkap H. Marsudi Haryo Putro Ketua Pengcab PBVSI Kota Tangerang butuh usaha ekstra keras agar olahraga beregu itu kembali populer dan memberikan prestasi. Saat ini prestasi menjadi barang mahal buat bola voli Kota Tangerang dan Banten karena kualitas atlet yang menurun.
Menurut Komisaris RS Sari Asih Grup tersebut, kualitas atlet bola voli hasil pembinaan pengcab se-Banten sejauh ini tidak merata. Setidaknya tergambar dari peserta turnamen Walikota Cup 2017 yang diadakan PBVSI Kota Tangerang di GOR A. Damyati. Peserta Walikota Cup, kata Marsudi, belum merata karena yang datang hanya klub dari wilayah Tangerang Raya. Sementara klub dari wilayah barat Banten seperto Serang, Pandeglang, Lebak dan Cilegon tidak ikut serta dalam turnamen tersebut.
"Ini terjadi karena ada sejumlah kendala yang dihadapi dalam pembinaan atlet di daerah," ucap Marsudi. Marsudi juga mengungkapkan kendala tersebut terjadi di Kota Tangerang. Misalnya, organisasi pimpinnannya mengalami kendala dalam mendapatkan tempat latihan. Walaupun banyak gedung olahraga yang dibangun Pemkot Tangerang namun tapi belum mencukupi kebutuhan PBVSI Kota Tangerang.
“GOR di Kota Tangerang itu jadwalnya penuh dan peruntukannya kebanyakan untuk futsal dan bulutangkis. Sementara PBVSI Kota Tangerang punya banyak program seperti puslatcab dan sebagainya,” ujar Marsudi di sela pertandingan Walikota Cup 2017, kemarin. Kendala kedua adalah kesulitan pendanaan. Untuk menggelar turnamen Walikota Cup saja, kata Marsudi, dibutuhkan pendanaan yang lumayan besar. Sementara dana dari KONI Kota Tangerang belum diterima PBVSI Kota Tangerang. Sedang kendala yang ketiga terkait minimnya minat perusahaan swasta untuk membentuk klub Bola Voli. Ini berbeda jauh dengan saat bola voli masih jaya banyak perusahaan yang terlibat dalam pembinaan.
"Di Kota Tangerang misalnya saat ini hanya PT Gajah Tunggal dan RS Sari Asih yang mempunyai tim Bola Voli. Padahal dulu cukup banyak. Sebut saja klub ITC dan Istem,” imbuhnya. Untuk menggairahkan kembali olahraga bola voli di tingkat perusahaan, pihaknya kata Marsudi berupaya menarik perhatian perusahaan dengan menggelar turnamen Bola Voli antar perusahaan. Dengan begitu kata Marsudi keinginannya untuk terus memperbanyak klub di Kota Tangerang tercapai.
Sedang pada turnamen bola voli Walikota Cup kemarin memasuki babak final. Pertandingan seru tercipta pada final kelompok umur 14 tahun putra antara Benteng Muda Tangerang melawan Putra Wonogiri. Benteng Muda tampil sebagai juara usai menang dengan skor 28-30, 25-13 dan 15-7. Peringkat ketiga diraih Jaga Ryasta. Sementara itu di kelompok umur 14 tahun putri, Ivosa Sari Asih mengalahkan Kabut asal Kota Tangsel 2-0 dengan skor 25-18 dan 25-21. Peringkat ketiga disabet Optima Wonogiri. Hingga berita ini diturunkan, pertandingan final KU 17 masih berlangsung. (apw/jpnn)