Ciledug Bebesanan Lestarikan Budaya Betawi

Senin 28-01-2019,04:50 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Tangerang - Bebesanan salah satu prosesi rangkaian hajatan pernikahan yang wajib dalam budaya betawi. Dimana rombongan dari pihak keluarga laki-laki  mendatangi sambil diiringi dengan permainan musik rebana ketimpring, serta dengan membawa berbagai macam barang seserahan. Barang-barang tersebut seperti makanan (buah-buahan dan sayuran) dan yang tak ketinggalan adalah roti buaya, dan sirih nanas. Iring-iringan bebesanan pihak laki-laki disambut dgn rentetan dentuman petasan yang menjadi khas budaya Betawi. Seperti pada gelaran Ciledug Bebesanan Tempoe Doeloe,  rangkaian acara menyambut HUT Kota Tangerang yang ke-26 ini digelar di Lapangan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (26/1). Gelaran ini dihadiri Muspika dan pejabat Pemkot yang pernah menjabat Camat Ciledug seperti Kasatpol PP, Mumung  Nurwana. Warga Ciledug pun tak luput turut meramaikan dengan mengenakan pakaian tradisonal adat Betawi. Camat Ciledug, Budi Wahyudi, mengatakan, acara Bebesanan Tempoe Doeloe  ini salah satu rangkaian gelaran memperingati ulang tahun Kota Tangerang  yang ke-26. Alasan  mengangkat budaya Betawi, pasalnya  Kecamatan Ciledug lebih dikenal dengan adat Betawinya. "Ini suatu upaya mempertahankan dan mengenalkan budaya Betawi kepada kaum milenial, sebagai nilai penting agar tetap dilestarikan masyarakat Betawi, agar tidak punah," kata Budi saat memberikan sambutan. Budi menuturkan, gelaran Ciledug bebesanan Tempoe Doeloe ini terdiri dari 8 rombongan besan dari 8 kelurahan yang ada di kecamatan Ciledug. Dua pasangan yang dinikahkan dalam gelaran bebesanan yaitu Salahudin (45) dengan Rostati (52) warga Kelurahan Sudimara Jaya, dan Syamsul Badri (30) dengan Ade Safitri (27) warga Kelurahan Sudimara Barat. Mereka dinikahkan oleh Ketua KUA Ciledug, Lukman Hakim dengan Saksi Danramil 04 Ciledug, kapten Inf Heru Susanto dan Kapolsek Ciledug,  Kompol Supiyanto. "Acara ini bukan semata seremonial semata, kami menikahkan dua pasangan pengantin warga kami," ungkapnya. Selain bebesanan ala adat betawi ini, pihaknya juga menggelar lenong Betawi dengan para pemainnya  8 lurah dengan bintang tamu Muhammad Sulaeman Harsono atau biasa disapa Haji Bolot, seorang pelawak dan pemain lenong Betawi legendaris. Menurut Budi, kegiatan ini dapat mengembalikan dan mempopulerkan lagi budaya Betawi yang hampir punah, dengan begitu kita dapat mengangkat nilai-nilai budaya dalam bermasyarakat. "Hajatan lebih sakral menggunakan budaya Betawi, udah gak usah pake EO (event Organizer-red), gak zaman," tukasnya. Kecamatan Ciledug yang sangat populer dari 13 kecamatan yang ada di Kota Tangerang, lanjut Budi, juga sebagai leading sektor yang ada di wilayah timur, pihaknya sudah sepantasnya mengangkat derajat warga Ciledug melalui budaya aslinya. "Kota Tangerang ada 13 Kecamatan, bukan hanya Kecamatan Karawaci dan Tangerang, leading di bagian timur Kota Tangerang yaitu Ciledug, sudah sewajarnya Ciledug memantaskan diri mengangkat derajat budaya aslinya melalui HUT Kita Tangerang yang ke-26," papar Budi kepada wartawan. Usia ke-26 tahun bukan usia muda dan bukan juga cukup matang, masih kata Budi, pihaknya terus berusaha belajar dan menyerap aspirasi, ia juga memberdayakan potensi. Warga Ciledug sangat menjunjung keluhuran budaya yang mempunyai nilai dan etika. Di momentum HUT Kota Tangerang ke-26 ini, Budi juga mengajak masyarakat Ciledug dapat menunjukkan tentang beretika, berbudaya tinggi, serta berdisiplin. Sementara itu, Walikota Tangerang yang sebelumnya dijadwalkan menghadiri gelaran Ciledug Bebesanan Tempoe Doeloe namun tidak dapat hadir karena jadwal yang berbenturan, akhirnya diwakilkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Raden Rina, Ia mengatakan, Ciledug Bebesanan Tempoe Doloe adalah gelaran yang pertama dalam rangkaian HUT Kota Tangerang yang ke-26. Ia mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi Kecamatan Ciledug, pasalnya rangkaian kegiatan yang digelar Kecamatan Ciledug seperti bebesanan dan lenong Betawi suatu pelestarian Budaya Betawi yang ada di Kota Tangerang. Pelestarian budaya Betawi merupakan bagian dari daya tarik pariwisata Kota Tangerang. "Budaya Betawi tidak boleh punah, harus tetap dipertahankan," kata Rina dalam sambutannya. Rina menuturkan,  ada beberapa gelaran yang akan menyusul dalam rangkaian HUT Kota Tangerang, seperti Tangerang Ngebesan yang akan digelar pada 1 dan 2 Maret 2019, dalam gelaran tersebut Pemkot Tangerang akan mengisbat nikah sebanyak 660 pasangan dari usia 27 tahun hingga 66 tahun. "Mudah-mudahan yang belum sempat menikah di KUA, nanti dapat disahkan di acara tersebut," ujarnya. Selain itu Pemkot Tangerang akan menggelar Kuliner Night yang akan diramaikan oleh artis" nasional seperti Kahitna dan Yovi & Nuno. "Pada tanggal 1 dan 2 Maret itu rangkaian acara dari pagi hingga malam, silahkan warga Kota Tangerang dapat mengunjungi dan menikmati hiburan yang disajikan Pemkot Tangerang," ungkapnya. Selain hiburan yang disuguhkan, Pemkot Tangerang juga menggelar beberapa lomba seperti lomba mural pengantin, mural pelaminan pengantin, hias pengantin dan lomba fotografi. "Silahkan warga Kota Tangerang ikuti rangkaian kegiatan ini, selain hiburan, untuk lomba ada hadiah menarik," tukasnya. (raf)

Tags :
Kategori :

Terkait