KUALA LUMPUR – Minions are back! Ya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tidak sekadar kembali mengikuti turnamen. Tapi mereka sudah kembali melakukan kebiasaan saat mengikuti turnamen. Yakni, menjadi juara. Setelah mengundurkan diri dari BWF World Tour Finals pada Desember lalu, rasanya sudah lama sekali melihat mereka naik podium tertinggi. Nah, Malaysia Masters kemarin benar-benar mengobati kerinduan mereka terhadap gelar. Padahal, karena Marcus baru pulih dari cedera leher, PP PBSI tidak memberi target apa pun kepada Minions. Apalagi, ini turnamen perdana mereka musim ini. Namun, itu justru membuat mereka enjoy. Di final kemarin, mereka mengalahkan pasangan tuan rumah Ong Yew Sin/Teo Ee Yi 21-15, 21-16. ''Kami main enak, karena tidak ada tekanan sama sekali,'' kata Marcus. Marcus/Kevin benar-benar menunjukkan kelas sebagai ganda putra terbaik dunia. Penuh energi, kreatif, dan bersenang-senang. Sekaligus menunjukkan kematangan mental. Pada poin-poin kritis, mereka sangat tenang. Defense kuat dan kesabaran tinggi membuat pasangan lawan mati sendiri. Meski begitu, bukan berarti Ong/Teo sama sekali tidak memberikan perlawanan. Sebaliknya, mereka sangat merepotkan Minions pada setiap awal game. Sebelum interval, angka selalu ketat. Pasangan peringkat 27 BWF itu punya banyak variasi serangan. Termasuk pukulan menyilang bertubi-tubi yang sempat menguras tenaga Marcus/Kevin. ''Penampilan mereka beda dari pertemuan-pertemuan kami sebelumnya,'' kata Marcus. ''Defense mereka sangat bagus. Susah buat kami untuk menyerang. Mereka bermain lebih safe dan nggak gampang mati. Di situ perubahannya,'' papar dia. ''Jadi kami harus fokus, terutama pada poin-poin akhir. Dan tidak melakukan kesalahan sendiri,'' imbuh mantan pasangan Markis Kido tersebut. Perjalanan supermulus di Malaysia Masters menjadi bekal konfidensi tersendiri bagi Minions. Kekhawatiran bahwa cedera leher Marcus bakal mengganggu tidak terbukti. Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan, Marcus sudah fit 100 persen. ''Kondisi dia sangat oke. Dia bisa main. Setelah beberapa pertandingan pasca cedera, mungkin lebih hati-hati saja,'' kata Herry. Tidak ada istirahat panjang buat Marcus/Kevin. Besok (22/1), Indonesia Masters mulai bergulir. Berstatus juara bertahan, mereka tentu punya target sendiri. ''Pekan ini lebih penting lagi buat kami, karena kami main di rumah sendiri. Tapi kami nggak akan mikir yang gimana-gimana. Berusaha enjoy aja,'' kata Kevin. Sementara itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu kembali gagal melewati ganda putri Jepang. Kali ini, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota yang mengalahkan mereka di final. Meski sempat tampil prima di game pertama, Greys/Apri akhirnya menyerah 21-18, 16-21, 16-21. Sebagai evaluasi, Apriyani mengatakan mereka perlu meningkatkan fisik. ''Jadi misalnya kami (harus menempuh) rubber game, tenaga kami bisa konsisten. Bukan hanya pikiran aja yang konsisten,'' ungkapnya. ''Karena lawan makin lama bukan makin turun. Tapi malah makin kuat untuk naikin bola lagi, kasih lob lagi,'' papar pemain 20 tahun itu. Pelatih mereka, Eng Hian, menambahkan pola permainan Greys/Apri kurang bervariasi. ''Terlalu terburu-buru untuk menyerang. Pasangan Jepang sudah bisa mengantisipasi hal itu. Anak-anak juga tidak konsisten,'' papar Eng kepada Jawa Pos tadi malam. Hal itu tidak boleh terjadi lagi jika ingin juara di Indonesia Masters. ''Pola seperti itu harus diubah. Terutama saat menyerang,” tegasnya. (gil/na)
Marcus/Kevin Juara Malaysia Master, Penuh Energi, Kreatif, dan Menghibur
Senin 21-01-2019,06:18 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :