Semifinal Malaysia MasteR, Ah Kalian Lagi…

Sabtu 19-01-2019,04:14 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

KUALA LUMPUR – Kontingen Indonesia belum bisa berbicara banyak pada turnamen awal tahun, Malaysia Masters 2019. Mengirim cukup banyak wakil, yang mampu lolos ke semifinal tetap wajah lama. Yakni ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu serta ganda putra terbaik dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Lawan di babak empat besar, ya itu-itu lagi. Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia), pasangan yang sudah sangat sering dihadapi Marcus/Kevin. The Minions (julukan Marcus/Kevin) lebih beruntung. Mereka terhindar dari Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe yang cukup menyulitkan mereka tahun lalu. Marcus/Kevin kembali dijagokan untuk melaju ke partai puncak Malaysia Masters. Rekor pertemuan mereka dengan Goh/Tan cukup bagus. Empat kali bertemu, mereka hanya sekali kalah. Meskipun, Goh/Tan bukan jenis lawan yang bakal mudah dikalahkan. Mereka sangat ulet. Tidak gampang mati. Minions selalu menang dengan skor tipis atas mereka. Kevin menyatakan kurang puas dengan hasil perempat final kemarin. Mereka dipaksa bermain tiga game oleh Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Setelah superdominan di game pertama dan awal game kedua, mereka kehilangan momentum dan kalah. Untung, di game ketiga, mereka berhasil mengembalikan fokus. ''Besok (hari ini, Red), harus main lebih baik lagi. Baik dari segi tempo, ritme, feeling, pokoknya semuanya,'' janji dia. Yang pusing adalah Greysia/Apriyani. Mereka menghadapi musuh bebuyutan. Yang—sialnya—sudah dalam taraf tidak mungkin dikalahkan. Yakni Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Ganda putri nomor dua dunia itu bagaikan mimpi buruk Greys/Apri. Dari sembilan kali bertemu, hanya satu pertandingan yang dimenangkan Greys/Apri. Apri mengatakan, menghadapi lawan yang sudah sangat ''akrab'' itu, dia dan Greys harus sangat tenang. ''Tidak boleh terbebani. Tapi juga tidak boleh terlalu enjoy,'' ucap dia. ''Yang penting kami harus recovery dengan baik. Dari segi tenaga, makanan, badan, istirahat, dan pikirannya,'' imbuh pemain berusia 20 tahun tersebut. Di perempat final kemarin, Matsutomo/Takahashi sudah lebih dulu mengandaskan mimpi pasangan baru Indonesia. Yakni Ni Ketut Mahadewi Istarani/Rizki Amelia Pradipta. Ketut/Rizki yang fearless sempat memberi perlawanan ketat. Mereka kalah tipis 22-24 di game pertama. Sayang, pada game berikutnya, mereka sudah lelah dan kalah cepat 12-21. Sebaliknya, penampilan Greys/Apri sedikit kurang meyakinkan kemarin. Mereka harus menempuh rubber game untuk menyingkirkan junior mereka di pelatnas, Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto. Meski secara peringkat dan pengalaman menang jauh, Greys/Apri sangat kesulitan menangani Yulfira/Jauza. Mereka kalah di game pertama. Namun, sebagai senior, Greys malah bangga. ''Saya rasa mereka masuk mindset nggak mau kalah. Itu yang saya harapkan dari mereka,'' ungkap Greysia. ''Dan memang benar, kami tertekan. Nggak bisa keluar dari permainan mereka. Karena mereka sudah tahu permainan kami dari latihan. Tapi kami juga tidak mau kalah dan mau balik menekan mereka,'' imbuh pemain 31 tahun tersebut. (gil/na)

Tags :
Kategori :

Terkait