Thailand Masters 2019, Harapan Ada di Pundak Firman

AJANG pembuka BWF Tour 2019 Thailand Masters Super 300 seharusnya menjadi ajang pembuktian bagi tunggal putri pelatnas Fitriani. Dia harus menunjukkan bahwa Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) tidak salah memberinya kesempatan kedua berada di pelatnas. Prestasi Fitriani memang meredup sepanjang tahun lalu. Prestasi dia mentok pada perempat final –total pada empat ajang. Dia lebih sering angkat kaki pada babak pertama (enam kali). Hal itulah yang membuat posisi Fritriani disebut-sebut terancam degradasi dari kursi pelatnas. Nyatanya PBSI kembali memasukkan nama Fitriani dalam SK prioritas. Pada turnamen perdananya tahun ini di Thailand Masters, Fitriani lolos ke babak perempat final. Dia mengalahkan unggulan pertama, yakni pemain tuan rumah Nitchaon Jindapol dalam tiga set, 21-10, 17-21, 21-16. Sadar bahwa tidak banyak yang mengharapkan dirinya mampu menundukkan Jindapol, Fitri tampil impresif. Apalagi, lawannya adalah juara tunggal putri tahun lalu. Selain itu, dari segi peringkat, Fitri masih kalah jauh. Dia berada di posisi ke-33 dunia, sedangkan Jindapol menempati peringkat ke-14. Hari ini Fitriani berhadapan dengan Yeo Jia Min asal Singapura. Secara head-to-head, Fitriani unggul 2-0. Namun, dua laga tersebut terjadi cukup lama, yakni pada 2014. Sementara itu, pada sektor tunggal putra, satu-satunya wakil Indonesia Firman Abdul Kholik melaju ke perempat final setelah menundukkan Sitthikom Thammasin 21-16, 22-20. Berstatus pebulu tangkis magang, Firman sebenarnya tidak diprediksi bisa melaju jauh. Sebab, harapan berada di pundak Ihsan Maulana Mustofa. Namun, Ihsan tumbang di babak 16 besar. "Saya tidak ada beban pada pertandingan hari ini (kemarin, red). Cuma, ya, saya ingin mengalahkan lawan," ucap Firman. Pelatih pelatnas tunggal putra Hendry Saputra mengapresiasi capaian Firman. Meskipun, pada babak delapan besar hari ini, dia ditantang pebulu tangkis Tiongkok yang menjadi unggulan kedelapan Lu Guangzu. Keduanya baru bertemu sekali pada 2016. Saat itu Firman kalah dua set langsung. "Kalau bisa tampil konsisten, dia semestinya bisa mendapat hasil maksimal pada kejuaraan ini," kata Hendry saat dihubungi kemarin. (jpg/apw)