JAKARTA - Penyerahan diri Vigit Waluyo, sosok yang diduga sebagai salah satu master mind pengaturan skor di Liga 2 2018 diharapkan bisa membuka pintu ke tokoh yang terlibat lainnya. Vigit merupakan bekas manajer Deltras Sidoarjo dan plt Ketua PSSI Jatim. Ssmenpora, Gatot S. Dewa Broto mengatakan nama tersebut belum masuk radar Tim 9 bentukan Kemenpora saat gaduh pengaturan skor pada 2015 silam. “Saya baru sebatas mendengar yang bersangkutan banyak peran. Tetapi memang susah, saat di Tim 9, nama dia belum disebut,” katanya. Namun, ada data menarik yang disampaikan Gatot. Yakni, ada sosok yang lebih kakap yang masih beredar. Sebelumnya, pria asal Jogjakarta itu juga dimintai keterangan Tim Satgas Antimafia bola terkait dugaan pengaturan skor yang terjadi di kompetisi Indonesia. “Yang saya sampaikan kemarin juga masih umum, saya punya kesan, Tim Satgas sudah punya pemahaman yang lebih mendalam,” ujarnya. Status Vigit yang masuk Daftar pencarian orang (DPO) Kejari Sidoarjo terkait kasus korupsi PDAM ditengarai menjadi alibi yang bersangkutan untuk menghindar dari kejaran Tim Satgas Antimafia Bola. Namun, harapan lebih jauh tentu disematkan kepada Tim Satgas untuk berkolaborasi dengan Kejari untuk bisa mendapatkan keterangan yang bersangkutan. Terpisah, Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Asep Edwin menyatakan memang ada serba kebetulan terkait penyerahan diri Vigit kepada Kejari Sidoarjo. Sebab, di sisi lain yang bersangkutan juga tengah masuk dalam daftar yang akan dipanggil Komdis. “Kalau bicara indikasi keterlibatan cukup banyak, dari berita, keterangan yang lain juga kuat, data di kami sudah cukup. Tinggal pemantapan,” terang Asep. Dihukumnya PSMP Mojokerto Putra oleh Komdis juga ditengarai ada hubungan yang cukup erat dengan keberadaan Vigit Waluyo. Selanjutnya, Komdis PSSI juga berencana untuk memanggil manajemen dan pemain PSS Sleman. Juara Liga 2 2018 tersebut juga diduga ada keterkaitan dengan Vigit. “Sedang kami siapkan, mudah-mudahan mereka bisa hadir,” sebut Asep. Dalam hal ini, Komdis PSSI bakal menerapkan kebijakan whistle blower. Artinya akan ada jaminan keamanan bagi para saksi yang akan memberikan data terkait siapapun yang terlibat dalam pengaturan skor di Liga Indonesia. (nap)
Selain Vigit, Masih Ada yang Lebih Kakap
Rabu 02-01-2019,08:09 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :